Rupanya Pipit mengisyaratkan untuk lebih cepat memacu kocokan penis saktiku, akupun tanggap dan memenuhi keinginannya. Hijab bokep Benar saja dengan “Ahh.. Kemudian Pipit keluar dengan segelas air putih ditangannya. Dia tersenyum.. Sayup-sayup aku mendengar Pipit seperti mendesah lirih, mungkin mulai terangsang kali.. “Mas.. Dengan berbunga-bunga aku tersenyum dan setuju karena memang tidak ada acara lagi aku dirumah. Waktu itu aku berumur 26 tahun. Keluar.. Sadar kami berada dirumah orang, kami segera mengenakan kembali pakaian kami, merapihkannya dan bersikap menenangkan walaupun keringat kami masih bercucuran. Buru-buru kami melepas pelukan, merapikan baju, dan duduk seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Lik Pipit suruh tunggu aja. Tungguin sebentar ya..”
Aku tidak jadi menstater dan sambil membuka pintu mobil aku tersenyum karena inilah saatnya aku bisa puas mengenal si Pipit. Merasa ada perimbangan, aku tak canggung-canggung lagi aku buka saja kancing bajunya. Kembali ke “pertempuranku”, setengah dari penisku sudah masuk keliang vagina sempitnya, kutarik maju mundur pelan, pelan, cepet, pelan lagi, tanganku sambil meremas buah dada Pipit. Mengerang panjang sambil tangannya menjambak rambutku.. sudah jauh-jauh balik lagi kan mubazir..
