Wah, pokoknya aku sendiri nggak pernah menyangka kalo dikantor ternyata punya temen seperti dia. Bokep china Perlahan kubelai dan kuremas lembut dadanya. Soalnya
jangankan sampai berbuat gitu, wong mendekat sedikit saja dalam mimpi
pun aku nggak berani, abis galak sih! Kalo denger nama itu khayalanku selalu melayang kemana-mana. “Rini kamu kenapa?” eh malah tambah lebar senyumnya. Aku jadi curiga, tapi aku diam saja.“Mau ya?” bujuknya.“Emang ada acara apa sih En?” tanyaku penasaran. Kita berpagutan, lamaa sekali. Pas subuh tadi dia udah dateng dengan
penampilannya yang seger dan menawan. Apalagi gayanya kalau ngomong selalu terkesan genit dan manja, membuat bayangan-bayangan ngeres jadi setan dalam kepala. Bergerilya, meraba dan mengusap lembut
semua bagian tubuhnya, terutama yang sensitif mendatangkan rangsangan. Tanganku yang satu lagi membelai pipinya. Kita bisa lebih bebas nanti.” aku mengangguk, mengancingkan behanya,
dan kami sempat berciuman sebentar sebelum ia melangkah keatas keruang
siaran, dan aku pulang. Ia tersenyum manis dan menatapku lamaaa banget. “Ini untukmu Ki, aku pengen kamu pegang dadaku…” gumamnya sambil
berdesah manja. .sshhh…aahhhh…” aku makin gila. ****
Akhirnya apa yang kutunggu-tunggu sudah ada didepan mata. Tapi biarinlah, yang terakhir kan
dapetnya paling banyak, hehehe!!Beberapa pendengar yang udah kenal denganku menyapa, tapi aku hanya
menanggapi sambil lalu saja,