Nafasnya semakin memburu. Hijab bokep “Aahhh…” aku melenguh panjang, badanku semua mengejang. “Baik Sayang…”
Kudekap erat tubuhnya agar dekat, ternyata Ema sudah membimbing batang kemaluanku masuk ke lubang kemaluannya. “OK lah…”
Ia mulai mengambil minyak pijat dan memijat tangan dan dadaku. kamu manja deh,” katanya, dengan cekatan tangannya yang mulus dan lentik itu pun mencopot sabuk di pinggangku kemudian melucuti celanaku. Aku pun hanya gelisah dan tidak bisa tidur, karena kemaluanku tegang terus. “Aahhh…” aku melenguh panjang, badanku semua mengejang. Karena hari itu sudah sore, waktu menunjukkan pukul 04:55, aku segera menggandeng tangan Ema, “Ayo lah kita pulang, yok kuantar..” dia pun menurut sambil memeluk tanganku di dadanya. “Gimana… enak kan? Di dalam ruang ganti kami pun segera meletakkan tas kami dan segera melepas baju, Yayangku ganti baju terlebih dahulu. “Aahhh… nikmat Sayang…” tapi dalam hatiku aku belum puas jika belum menjebol liang kemaluan Ema. Dengan cepat segera kucabut kemaluanku, Ema pun tanggap ia pun memegangnya dan mengocoknya dengan cepat. “Eemmhh… ah… habis nih cairanku…”
Aku pun lemah tak berdaya dan ia pun berbaring di pangkuanku. “Biar aja, habis kamu napsuin sih…” kataku. “Sshhh… ahhh ah… payah lo, gue tanggung ni… entar donk!”
“Aku
