“Kalo gitu kita ketemu di resepsionis aja, gimana?”. “Udah lama Cinta pengen punya Tablet PC *** baru, Om bisa beliin?”. Bokep mom Om Ridwan berdehem. Om Ridwan pun terlihat tegang menunggu jawaban gadis cantik itu. Paling tidak selama perjalanan nanti ia masih bisa berpikir. Nanti kamu bawa skripsi kamu ntar Om baca dulu deh sekilas…”. “Hhhmm… gimana ya?”, ucap Cinta ragu.Sementara Cinta terlihat berpikir, tangan kiri Om Ridwan mulai bergerak menuju paha sang gadis. “Aduh kejauhan Om, rame lagi, gimana kalo cafe *** aja?”. “Udah seneng? Cinta tersenyum. “Kita sudah sama-sama dewasa Ta, jadi Om bakal cerita terus terang saja…”.Om Ridwan kemudian bercerita panjang lebar tentang kebiasannya bermain wanita dan gadis-gadis muda. Tidak ada bra ataupun celana dalam yang menghalanginya. Belum lagi kerutan-kerutan di wajahnya menambah kesan ‘tua’ tersebut. Laki-laki yang begitu ia hormati dan telah ia anggap ayah kedua baginya, kini telah mengetahui rahasia terbesarnya.
