Sang Mertua Menggoda: “nak, Sudah Lama Aku Ingin Kau Remas Dan Tusukku Dalam-dalam”

Sebagai juara I, kami diundang untuk memperagakan penelitian kami. Bokep hijab indo Bahkan, karena terlalu panjang, tangannya tak sanggup menutupi kemaluannya itu. Tapi sungguh tak disangka, panjang kontolnya melebihi perkiraanku. Dari sudut mataku, saya melihat Eddy mengintip dada telanjangku.“Ya, tapi gue kira loe bakal coli di kamar mandi,” kata Eddy, mulai terlihat tidak nyaman. Gue suka banget ama loe,” ucapku di sela-sela ciuman kami. Pas banget ‘kan ama pelajaran kita minggu ini?”
“Boleh juga. Gampang ‘kan? Kita ‘kan sama-sama cowok. Tapi saya harus tahu apakah dia itu gay juga atau tidak. Jadi kita punya segalon persediaan sperma untuk kita teliti,” kataku, cuek. Daripada proyek kita keteter, bendingan gue yang berinisiatif duluan,” jawabku.Kali ini, Eddy mulai terlihat tenang. Sebagai juara I, kami diundang untuk memperagakan penelitian kami. OOOHH!!! Berpegangan pada bahunya, saya berbisik.“… Hhhoh… Ed, gue mau… Hooohh.. Eddy mendesah keenakkan, menikmati sekali. Ketika kubuka mataku, Eddy masih saja munafik; berpura-pura tak ingin melihat padahal ingin melihat.