“Gimana Mirna? Gimana. Bokep rusia Dia sudah berniat mau habis-habisan malam itu, dan meyakinkan Bram untuk seterusnya bahwa dia tidak mau lagi Bram main-main di luar. Mirna diam sejenak, lalu dengan ragu-ragu mulai. Mungkin saran kakak iparnya bisa dicoba.Mirna memberikan HP kepada kakak iparnya untuk memperlihatkan foto-foto yang diambilnya dari HP suaminya, Bram. Tangannya gemetaran, mulutnya menganga. Satu jam sudah berlalu sejak Bram pulang. Setidaknya sampai belangnya ketahuan beberapa hari lalu. Aku kan istri Mas Bram? Sitha kembali memulaskan lipstik di bibirnya; tadi lipstiknya terhapus ketika dia memberi servis blowjob kepada si pengendara Mercy. Beberapa genjotan kemudian, Bram melenguh keras dan muncrat di dalam mulut Mirna. Lanjut…
“…mending kukasih aja.”
Didorongnya Bram ke sofa ruang depan sampai Bram terduduk. Kamu kan istrinya.”
Mirna malu sendiri. Merah, mengilap, menantang. Gitu. Mercy itu tidak berhenti di rumahnya, karena memang itu mobil orang lain; mobil mewah itu berhenti di depan salon Sitha. Hayo ngaku. “Masih mau bohong?” katanya sengit. Apa mau terus-terusan? Sebenarnya Bram tidak bisa dibilang rugi dijodohkan dengan Mirna, yang berwajah lumayan menarik. Tuh, kan… pikir Mirna. Mas Bram mau apa…?”
“Mau merawanin pantatmu…”
Sesudahnya, ada jeritan yang sampai terdengar oleh Sitha di rumah sebelah. Setelah