Aku pun sudah semakin asyik mencumbu dan menjilati puting buah dadanya, lalu ke perutnya, pusarnya, sambil tanganku membuka mini skirtnya. Di antara teman-temannya, dia yang paling menonjol. Bokep Hijab Aku berhenti, lalu aku bertanya kepada Mikha
“Mikha kamu udah pernah dijilatin itunya?”
“Belum…, kenapa?”. Nanti lecet…”
Kuperhatikan wajahnya, lidahnya sibuk menjilati kepala kemaluanku yang keras, ia jilati melingkar, ke kiri, ke kanan, lalu dengan perlahan ia tekan kepalanya ke arahku berusaha memasukkan kemaluanku semaksimal mungkin ke dalam mulutnya. Entah apa yang dikejar mereka, para simpatisan itu. Pulang lho! Padahal diproyeksikan untuk menjadi calon presiden. Rambutnya panjang. Bukankah ____ (nama partai) baru besok kampanyenya?”. Lalu kupegang batang kemaluanku, aku arahkan ke lubang kemaluannya. Gadis ini benar-benar cantik. Kantornya “x” (nama koranku), khan. Begadang?”
“Nggak deh. “Ngghh…, ngghh..”
Aku pegang batang kemaluanku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari batang kemaluanku. Saat itulah pandanganku bertemu dengan tatap mata seorang gadis yang bergerombol dengan teman-temannya di atap sebuah mini bus. Paling lincah, paling menarik. Mikha memandangku saat sebuah lagu romantis terdengar.
