Lalu kubelai rambut anak tiriku sambil berkata lembut,“Memangnya apa kesalahanmu, sayang ? Hijab bokep “Oooh…Bunda…” Prima merangkul leherku, lalu mendesakkan tubuhku sampai terlentang di bawah himpitannya,
“Gak nyangka…impian saya akan menjadi kenyataan begini….ternyata Bunda sangat baik hati….” Tanpa canggung-canggung lagi Prima mulai berani menciumi bibirku, sementara tangannya terkadang meremas payudaraku, terkadang memeluk leherku.Dan semuanya itu kusambut dengan sepenuh gairahku. Tergolong soal kuliahnya yang baru mulai di semester pertama.Tapi sejak pagi itu, sejak Prima nyelonong ke dalam kamarku serta memergokiku cuma bercelana dalam saja itu, sikap Prima jadi tidak sama dengan biasanya. Dan ia memang tertegun agak lama di dekat bedku. Tapi aku ingin mengajaknya ngobrol di atas tempat tidur. Lagipula aku ini bukan ibu kandung Prima…! Dan Prima duduk di pinggiran bedku, agak merapat ke sisi kananku. Sebab ia tetap perkasa serta mampu memberiku kepuasan.Hanya saja ia tidak jarang ke luar kota, sebab pola bisnisnya jauh tidak sama dengan pola bisnis Yadi. “Dan bangunnya harus subuh…sebelum orang-orang pada bangun.”
“Iya, tiap hari juga saya bangun gak pernah lebih dari jam setengah lima pagi.”
“Ya udah…mendingan kita tidur yok…” kataku sambil menarik pergelangan tangan anak tiriku, mengajaknya berbaring di sisiku.Ia tampak senang sekali mengikuti