“Hahahah, aku ndak percaya ama yang begituan”, katanya. Creeett…..crettt…..creeetttt…sperma akhirnya keluar dan kubenamkan di dalam rahim mbakku. Hijab bokep Denok menghela nafas lagi. “Capek dik”, katanya. “Emang bisa?”, tanyanya. Aku kemarin bisa menghipnotis mbak Ratih, apakah bisa juga kepada Denok? Aku perlahan-lahan cabut penisku yang masih tegang itu. Ahh…nikmat banget. Aku siapkan rudalku, dan kutindih Denok. Kukocok penisku yang mau keluar itu dan Crooottt…..crott…..crooott…tumpahlah sperma ke mulutnya itu. Seketika itu ia menjatuhkan sapunya dan berkata, “Iya den?”
Aku turunkan celanaku. Ia menungging, dan kumasukkan penisku ke tempatnya. Baru kali ini aku menetek setelah sekian lama. Aku mengamati seluruh tubuhnya. Shit, beneran toketnya gedhe! Oww…sial, aku keluar. Ia taruh pensilnya dan menatap ke depan dengan pandangan kosong. “aaahh…ahh…ahh…ahhh..oowwcc…ooucchh… aww. Ooowww…ndak kuat lagi…aaaaaa…aaa…AAAAHHHHH…Croott..croott.. Aku lalu menyentuhnya, kuremas dan kutekan putingnya itu. “Mbak, apakah mbak cinta aku?”, tanyaku. Ah sialan, koq aku jadi horni ya? “Baiklah, pertama aku ingin dirimu rileks dulu”, kataku. Mbak Ratih berbaring. SLEBB…awww…adududuh…..enak…gini ya rasanya? Tampaklah olehku pemandangan yang sudah sangat lama ingin aku lihat.
