Tetapi saat itu aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Aku diam saja, aku hanya merasakan sentuhan dan usapan lembut Om Bayu. Hijab bokep Hari-hari pertama kulewati dengan ngobrol-ngobrol sambil bercanda-ria, setelah istri Om Bayu pergi ke kantor. “Ooomm… aa… !”, tubuhku terasa tersengat tegangan tinggi, seluruh tubuhku menegang, tak sadar kujepit dengan kuat pipi Om Bayu dengan kedua pahaku di selangkanganku. Lalu Om Bayu menaikkan usapannya ke pangkal bawah buah dadaku yang masih mengkal itu, mengusap mengitarinya, lalu mengusap buah dadaku. Kemudian Om Bayu mengajakku ke kamarnya, lalu mengambil sesuatu dari lemarinya, rupanya ia mengambil stetoskop, mungkin bekas yang dipakainya ketika kuliah dulu. Tentu saja aku keget setengah mati. Aku merasa seperti kesetrum karena ternyata itu bagian yang paling sensitif buatku. Kedua tangan Om Bayu mulai menarik CD-nya ke bawah secara perlahan-lahan, sambil matanya terus menatapku. Om Bayu lalu mengelus-elus selangkanganku, perasaanku jadi makin tidak karuan rasanya. Lalu Om Bayu mulai mengelus-elus betisku, halus dan lembut sekali rasanya, lalu diteruskan dengan perlahan-lahan meraba-raba pahaku bagian atas, lalu ke paha bagian dalam. “Wah… kamu memang benar-benar cantik Rin…”, kata Om Bayu.
