Dan di balik pakaiannya yang tipis itu, dia tidak mengenakan apa-apa lagi. Kebetulan sekali malam itu suami Nyonya Wulandari datang. Bokep hijab indo Aku langsung mencegat taksi yang kebetulan lewat, dan meminta untuk membawaku ke sebuah hotel.Untuk pertama kali, malam itu aku bisa tidur nyenyak di dalam kamar sebuah hotel. Aku ingin merasakan dan menikmati dulu keindahan tubuhnya dan kehalusan kulitnya yang putih bagai kapas ini. Kulihat Bi Minah ada di sana, seperti sengaja menunggu. Sejak bekerja di rumahi ini dan menjadi sapi perahan untuk pemuas nafsu Nyonya Majikan, tabunganku di bank sudah banyak juga. “Mobilnya mogok, Nyonya..?”, tegurku dengan sikap ramah. Cepat pergi, nanti Nyonya keburu tahu..”, kata Bi Minah sambil menepuk pundakku. Setiap hari aku berjalan. Terasa perih, tapi juga sangat nikmat sekali. Padahal aku sendiri perlu dikasihani. Beberapa orang pembantu sudah menyarankan agar aku pergi saja dan rumah ini. Memang tidak kecil biayanya. Dia menggigiti dada serta bahuku. “Iya, Nyonya. Saya tidak mengharapkan imbalan”, kataku tetap menolak. Bi Minah kembali tersenyum. “Cuma SMP.”
“Wah, sulit kalau cuma SMP.