Mbak Ratih tersenyum padaku. Hijab bokep Ibu dari dua anak, yang paling besar duduk di kelas 5 SD sedangkan yang kecil masih kelas 2 SD. Seketika cairan kental spremaku menyembur di dalam rongga mulutnya yang hangat. Mbak Ratih sudah terlena dengan permainan kami. Mbak Ratih tak menjawabnya, ia mengangkat kepalanya sebentar menatapku kemudian tertunduk kembali.“Kog ga dijawab mbak?” tanyaku. Aku yang sedang sibuk sibuknya merampungkan kuliahku sedangkan ibuku yang janda dan sudah pensiun mengajar diminta untuk tinggal di luar kota bersama kakak perempuanku dan suaminya. Kuangkat wajahnya dan kulayangkan ciumanku ke bibirnya, meski memang tak ada penolakan namun kulihat matanya terpejam erat dan bibirnya dikunci rapat hampir saja membuat emosiku terbakar.Aku tak boleh gegabah, aku mencoba untuk mengendalikan emosiku dengan menarik nafas, kucium keningnya, pipinya, sambil kuusap perlahan punggungnya …“Maafkan Adam ya mbak…” bisikku.Kujilati pipinya, pelipisnya, dagunya hingga tepian bibirnya yang mungil sampai akhirnya bibir mbak Ratih perlahan terbuka meski matanya masih tertutup. Mbak Ratih berusia 33 tahun, wanita yang dibesarkan dari keluarga menengah dan religius.Terlihat dari jilbab yang selalu dikenakannya dan juga tutur katanya yang santun. Kupasang senyumku sambil menunggu jawaban dari mbak Ratih.“Yang bener mas?” tanyanya seolah tak