“Kenapa Ren?, Kamu mau cium aku ya?” “Aku dah gak kuat Vi, boleh yah aku cium Vi?” “Kamu dah konak ya dari tadi”, katanya sambil meraba penisku dari luar. Bokep Hijab Cukup lama juga posisi 69 itu kulakukan sebab kenikmatan sama-sama kami rasakan. “Ren, kamu nakal Ren” racaunya dan badannya pun menggeliat hebat, kocokannya pun pada penisku semakin cepat membuatku terengah-engah. “Tuh kan adegannya seru” katanya. Sambil mendesah Evi pun membaringkan tubuhnya ke kasur dengan posisi penisku masih ada di dalamnya. Evi yang lebih muda selalu ada di rumah sore hari, jadi aku sering mengobrol dengannya. “Hayo nonton BF ya”, katanya tiba-tiba membuatku kaget. Akupun mempercepat gerakanku. Aku ingin sekali mencium dan melumat payudara putih dan kenyalnya. “Aaahhh Ren, enak Ren” Evi menggelinjang hebat ketika lidahku menyapu habis klitorisnya. Sebut saja mereka Evi dan Silvi. Kamar kost Evi isinya cukup lengkap, TV, VCD dan bahkan kulkas. “Di simpan buat lain kali aja ya Ren”, katanya ketika nafasku mulai kembali tidak beraturan.
