Vagina ibu mertuaku, meskipun mungkin sudah agak longgar akibat serangan Farhan, namun setidaknya belum dibasahi oleh spermanya. Benar-benar wanita jalang, pikirku. Bokep terbaru Mungkin akibat kata-kata Mama Lastri sebelumnya yang menawarkan lubang itu, atau karena bentuknya yang jadi menarik karena diapit oleh bongkahan pantatnya yang besar dan montok, entahlah
Dengan sedikit malu-malu aku menyentuh lubang anus itu dengan jariku sambil terus mengocok vagina. Sementara Mama Lastri tampaknya masih lanjut dengan ronde berikutnya dengan Farhan. Karena berniat hanya sebentar, aku memarkir mobil di luar pagar rumah. Roni
. Peristiwa itu membuat kepalaku langsung pening, birahiku yang memuncak seperti berkumpul di kepala. Selain itu ibu mertuaku juga tidak pelit dalam berbagi pemandangan indah selangkangannya. Aku mendapatkan kesempatan lagi memandang tubuh montoknya dibalut handuk. Tapi aku mengangguk setuju. Entah mengapa malam itu wajah Mama Lastri begitu riang, mungkin karena menunggu orang yang ditelponnya itu. Sekitar 5 menit tak ada lagi suara memanggil dari Mama Lastri, tapi wanita itu tidak segera muncul di kamar, justru kemudian terdengar Mama Lastri memanggilku. Okh
ya
begitu, terdengar jelas erangan erotis Mama Lastri. Yaa
. Aku meneguk ludah dan langsung terangsang melihat ibu mertuaku menjatuhkan handuk yang membalut tubuh bugilnya