suara itu lagi, suara wanita setengah baya yg kali ini karena mendung tdk lagi ada keringat di lehernya. Bokep china Lagi pula percuma, tadi saja di angkot aq kalah lawan kancing. Aq meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Menantang dengan mata genit sambil mendekati pintu salon. Pijitan turun ke perut. Kuusap sisa cream. Ada sekatsekat, tdk tertutup sepenuhnya. Masih sepi ini..! Kalau saja, tdk keburu wanita yg menjaga telepon datang, ia sudah melumat Si Penis. Dadaku tibatiba berdegupdegup.Bang, Bang kiri Bang..!Semua penumpang menoleh ke arahku. Bodoh, bodoh, bodoh. Aq harus memulai. Betulkan, ia tdk akan datang begitu saja. Astaga. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Aq jelas mendengarnya dari sini.Kembali ruangan sepi. Lalu memeknya, basah sekali. Aq hanya main dengan tangan. Ia tepat berada di tengahtengah. katanya menggoda, menunjuk Penisku.Darahku mendesir. Jakarta yg panas membuatku kegerahan di dalam angkot. Pokoknya turun.Kiri Bang..!Aq lalu menuju salon. Sial. Hidungnya tdk mancung tetapi juga tdk pesek. Lho, salon kan tempat umum. Tetapi berlari. Dadaku mulai berdegup lagi. Matanya dikerlingkan, bersamaan masuknya mobil lain di belakang angkot.
