Aku terperangah melihat kemolekan tubuh Nadira yang memang Nadira, hampir saja kameraku terjatuh hanya karena memelototi tubuh putih mulus di hadapanku.Loh, kok bengong, ayo foto lagi apa nggak!, ujar Nadira membuyarkan imajinasiku.Oo, ya.. Bokep Hijab Kenalan dong dengan Mas!, sapanya dengan senyum manisnya yang menggemaskan. Kayak gini, laharnya meleleh di celana, kan cayang, kata Nadira sambil melahap senjataku dengan lahapnya.Karena aku sudah horny dari siang, maka lahar panasku dengan cepat muncrat dengan kencangnya. Namanya Maya dan Ayu (bukan nama sebenarnya). Sedotan Nadira semakin mantap dan lahap, imajinasiku kian melayang. Ini mungkin yang membuat model baru seperti Nadira, ikut hanyut akan kehadiranku. Kok keras amat?, tanya Nadira sambil memegang rudalku yang kencang sekali. Kalau memang kamu kepingin tampil di mediaku, tahu dong syarat utamanya. Harus tampil sensual, kalau perlu tanpa busana he.. Tapi resikonya sangat berat, karena kamu mesti korban harga diri dan perasaan, kataku.Nggak apaapa Mas, yang penting Mas bisa mengorbitkanku menjadi model dan pemain sinetron terkenal, jawab Nadira sungguhsungguh.Oke, sekarang kita mulai sesi pemotretan untuk sampul mediaku dulu di kolam renang ini. Matahari mulai menghilang dari peredarannya, pemotretan di kolam renang aku akhiri dan dilanjutkan di kamar.
