Aku tak peduli lagi. Bokep hijab indo Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan.Kami tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamar menggunakan AC. Tubuhnya melonjaklonjak.Pinggulnya bergerak turun naik. Pinggul Ines perlahan bergerak ke kiri, ke kanan dan sesekali bergoyang untuk menetralisir ketegangan yang dialaminya. Aku terus menggerayang toketnya, dan mulai menciumi toketnya. pekiknya tertahan ketika kontolku dibimbingnya memasuki nonok nya. Ines juga, mas, jawabnya. Maas, gede banget, ohh.. Kuraup semuanya sampaisampai Ines kesakitan. Napsuku semakin berkobar. Kepalaku berada di bawahnya sementara kepalanya berada di bawahku.Kami sudah berada dalam posisi enam sembilan! Ines bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. Kupandangi wajahnya yang manis, hidungnya yang mancung lalu bibirnya. Lingkarannya tidak begitu besar sedang ujungnya begitu runcing dan kaku. Ines bagaikan berada di surga merasakan kenikmatan yang luar biasa ini. Bibirku kini turun menyapu lehernya seiring telapak tanganku meraup toketnya.Ines menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Segera CD nya kulepaskan.Perlahan tanganku menangkap toketnya dan meremasnya kuat. Ines yang masih merasakan orgasmenya mengunci pinggangku dengan kakinya yang melingkar di pinggangku. Tubuhnya melengkung indah dan untuk beberapa saat lamanya tubuhnya kejang.
