Kejantananku yang semakin matang terasa mengeras, apalagi karena aku memang ingin pipis.Ingat kalau aku ingin pipis, maka aku dengan perlahan mengangkat tangan Kak Tina dan menarik tanganku. Bokep Hijab Saat tangannya beralih meremas payudaranya, terbukalah kewanitaannya. Aku menikmati saat itu. “Kak, Saya bisa pinjam nggak?”. Jahat, masak cuma dia yang boleh tahu hal-hal semacam itu. Saat ini aku merasakan puber yang sebenarnya.Saat tangan Kak Tina mencoba meraih ritsluiting celanaku, terdengar suara motor bebek memasuki halaman rumah. Membasahi celanaku, juga sedikit membekas di daster Kak Tina.Paginya aku takut-takut, kalau Kak Tina tahu ada sisa sperma di dasternya. Perlahan kutekan dadanya, tetap tidak ada reaksi. Dalam tidur aku bermimpi. “Benar. Kejantananku menekan kemaluannya, tergadang kugosok-gosokkan. Aku menutup bagian depan celanaku yang basah dengan tas sekolahku. Waktu mengambil rumput sapi aku memikirkan semua yang terjadi, segalanya begitu fantastis. Aku yang masih bocah terus membacanya. “Ya sudah, ganti pakaian dan makan.., Aku siapkan dulu”
Aku masuk kamar, lalu mengambil celanaku. Bau yang membuat kejantananku langsung bertambah kencang. “Mimpi basah?”. Samar-samar, dari sinar lampu templok dapat kulihat pangkal pahanya yang tertutup celana dalam putih.
