Ditambah bulu-bulu halus di bawah hidungku yang juga mulai tampak, aku makin menjadi bahan ledekan teman-temanku. Kampung kami memang sangat sepi, saat itu belum ada listrik.Di pertengahan kelas lima SD, nenek meninggal. Hijab bokep Saat itu aku kelas tiga SD. Kakek sempat murung dan berubah jadi pendiam selamabeberapa bulan. Adikku saat itu masih kelas lima SD. Dia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri. Kata ayah, usahanya sudah lumayan rame, daripada membayar orang untuk membantu, mending mengajak ibu saja. Seringnya di rumah berdua membuatku dekat dengan mbak Darsih, dia pun jadi tahu dengan salah satu kebiasaan burukku.Kenapa sih kamu kalau dibangunin susahsekali? Tapi di saat itu, hampir seminggu sekali kakek menyuruhku melakukannya. tanyaku.Ah, biasa. Tapi saat ayah pergi ke kota besar untuk mencoba merubah nasib sebagai pedagang nasi goreng, kami dititipkan di rumah nenek yang ada di kampung sebelah. Aku pun kadang meminta pertolongan mbak Darsih, terutama jika aku ingin dikerok. Selain untuk menengokku, ibu juga memberi uang sekedarnya untuk kakek. dia berkata sambil melengos ke samping.,,,,,,,,,,,,,,, Mbak Darsih yang dulunya tinggal di desa sebelah, setelah menikah dengan kakek, sepakat untuk tinggal bersama kami.
