Sambil makan aku ditemani oleh perempuan yang tadi pertama menyambut aku. Aku menganalisa sambil tengkurap, kayaknya si Amei telanjang bulat memijatku. Hijab bokep Si mbak lalu berpromosi, yang pake kain baju krem itu Ninuk, istri pegawai pemda, yang pake biru istri , yang krem satu lagi, yang baju merah. Tempat yang unik dimaksud, adalah semacam “show room” tapi khusus untuk para istri yang mencari tambahan dengan menerima “tamu”. Dia rupanya sudah mengenaliku. Dia rupanya juga tertidur di sampingku. Dia menunggu sampai ejakulasiku usai baru perlahan-lahan melepas cengkeraman vaginanya. Penisku jadi pelan-pelan mengeras. Aku merasa penisku seperti di genggam-genggam oleh otot vaginanya. Kali ini aku datang agak lebih pagi, mungkin sekitar jam 11. Kali ini aku datang agak lebih pagi, mungkin sekitar jam 11. Aku tidak tahu berapa lama dia menderaku, sampai akhirnya dia mencapai orgasme dan ambruk di dadaku sambil nafasnya tersengal-sengal. “Lho kata mbak Ambar tadi, “Ini” ongkosnya tigaratus, kalau 4 kali berarti satu koma dua toh,” kataku.“Lho kalau dikasi sigitu, saya ya matur nuwun, tapi kalau dikasih lebih masak iya saya nolak mas,” kata Amei.Ah sialan, aku terjebak oleh pertanyaanku sendiri.
