Malam Panas Valentine Bersama Ibu Tiri Yang Kesepian Dan Haus Kasih Sayang

“Ahh.., Hmmh.., Ahh..”, Aku mendesah-desah kecil dengan apa yang kulakukan terhadap diriku sendiri. “Ahh.., Ahh.., Ahh..”, Mas Zani memaju- mundurkan badannya pelan-pelan sedangkan Yeyen asyik menggoyang-goyangkan pinggulnya dengan tempo yang tidak beraturan. Bokep jilbab Mas Zani mulai tidak sabar dan langsung mencopoti kancing demi kancing yang ada di kemeja yang dikenakan Yeyen. Menit demi menit berlalu, gila.., lama sekali. Mas Zanipun mulai menciumi leher Yeyen. “Iya dong.., tidak Papa, nemenin Yeyen nich..” jawabnya enteng. Sesekali kudengar “Slurrp.., slurrp..”, sepertinya Mas Zani suka sekali menyedot kemaluan Yeyen. Jam menunjukkan sekitar pukul 16.30, kami bersiap pergi. “Gilaa..”, pikirku, lama sekali mereka begituan. “Nylupp!”, Kemaluan Mas Zani langsung dikulum oleh Yeyen. Kemudian Mas Zani memasukkan penisnya ke dalam kemaluan Yeyen, “Uh.., uhh.., Ahh..”, Sedikit kesulitan yang mereka hadapi, sekarang Mas Zani sudah mulai asyik menggesek-gesekkan penisnya dalam vagina Yeyen. “Tidak pa-pa kok, ntar kita bisa pinjam celana renang di sana..”. Sekitar jam 20.30, Mas Zani mengajakku pergi, mau mengembalikan VCD. Namanya Yeni tapi panggilannya Yeyen. Mas Zani lalu tidur telentang di ranjang, lalu Yeyen mulai jongkok di atasnya dan menciumi wajah Mas Zani, sedangkan Mas Zani cuma diam saja, matanya merem, tangannya mengusap-usap

Malam Panas Valentine Bersama Ibu Tiri Yang Kesepian Dan Haus Kasih Sayang

Related videos