yang cepat!!” Sekarang kubiarkan Ratih sendiri yang melakukannya. Segera kulepas kekangan yang kutahan semenjak mendengar cerita Windy dari tadi. Bokep terbaru Ratih malah naik ke tempat tidurku, bersandar dan membolak balik gambar di covernya. “Hmmm,” suara Windy terdengar, saat meraihnya. Sekarang!! “Lah, kan mas sendiri yang ingin dengar ceritanya.”
“Iya, tapi aku sekarang kan bingung mau ke mana. Seperti perkiraanku, Ratih masih melihat dvdku tadi. Kugerakkan tangan kananku ke arah dadanya sekarang. Waktunya untuk meninggalkan gedung ini.“Makan malam di kostku aja ya mas.” Tangannya masih memeluk erat salah satu tanganku. Dengan cepat pria itu menggoyang pantatnya maju mundur sementara si rambut panjang mencengkeram tangannya ke atas, memegang sandaran kursi di belakang kepalanya sambil berteriak seperti kesakitan. Kulit dalamnya yang merah muda sekarang terlihat jelas, agak berlendir.“Sudah pingin pipis?” tanyaku lagi. “Lu gila ya Windy, cerita detail begitu ke gue?” tanyaku perlahan sambil tersenyum. Kugosok-gosokkan mukaku ke situ. Setelah mandi, aku keluar kamar mandi, berjalan terus keluar kamarku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk. “Hmmm hssss,” Ratih bersuara tak jelas.
