Gosok ‘itu’ tante Riz”. Diapun duduk disebelahku dan mulai menuang lotion ke atas punggungku. Bokep rusia Vina juga hidup sendiri, sama seperti aku. “Gerakin tanganmu maju mundur Riz”, kataku mengarahkan. “Tolong pijitin tante dong, tante pegel nih nyetir dari J”, tanyaku. Selama perjalanan kuperhatikan mereka semua mencuri-curi pandang tubuhku. “Pegang aja Riz, ga pa pa kok”, pancingku lagi. Aku berjongkok di atas Fariz. Aku menyuruh salah satu dari mereka untuk duduk di depan sebagai penunjuk jalan, lagipula aku tidak mau dikira sepagai sopir antar jemput anak sekolahanDidalam mobil aku berkenalan dengan mereka. Aku pikir toh nanti bisa tanya sama orang di jalan.Sesampainya di B, aku mulai mengikuti petunjuk SMS V untuk menuju ke rumahnya, tapi…jalanan di kota B ini sangat membingungkan. Fariz terlihat begitu menikmati oral seks ini. “Sekarang pijitin pantat tante aja, dari tante duduk nyetir terus”. Aku benar-benar menikmati semua ini. “Nih lotionnya”, kataku sambil menyerahkan lotion kepada Fariz. Sesampainya di kamar, aku langsung menutup pintu dan menuju kamar mandi, aku sudah tidak tahan menahan pipis sejak di tol tadi.
