Dibiarkannya Iman memandangi tubuhnya yang terbaring tanpa busana. Setelah diulangnya berkali-kali baru terdengar ada yang bangun dari tempat tidur dan membuka pintu. Bokep indo Sari terus mendesah keenakan, semakin lama semakin keras. Bagai patung pualam putih tubuhnya terlihat di mata Iman. “Aah … Aargh … Aah, aduh enaknya … ” Seperti orang lupa diri Sari mengungkapkan rasa puasnya dengan polos. Hebat juga pengorbanan Iman, yang lahir dari penghargaan kepadanya itu. Sempat ia berdecak kagum menyaksikan kekokohan dan kerasnya. Ditatapnya mata pemuda itu yang balik menatapnya dengan rasa kagum. Sari terus mendesah keenakan, semakin lama semakin keras. Kan nggak ada yang lainnya tho bu.” Lalu dengan nada bercanda Sari bertanya mengganggu,”Terus si Iman kamu tomplok ya?” Sambil melengos pergi Minah menjawab, “Ya nggak dong bu, “” kata Minah sambil buru-buru pergi.Dalam keadaan hati yang panas dan tersinggung jalan pikiran Sari menjadi lain. Lelaki muda itu betul-betul terangsang melihat kemolekan nyonya muda yang sedang marah kepada suaminya itu.Tidak pernah terbayang sebelumnya bahwa ia boleh mencicipi tubuh yang seputih dan semulus ini.Apalagi Sari sekarang tidak lagi judes dan ketus seperti pada malam-malam sebelumnya, sehingga semakin tampak saja kecantikannya.Sempat terpikir oleh pemuda itu mungkin
