Astaga, aku sangat terkejut setelah mencoba mengintip isi kamar itu. Dulu aku sangat mencintainya, cuma karena alasan tertentu dia harus dijodohkan dengan pria lain, itulah yang membuatku geram karena mengira Agnes menolak cintaku.Kemarin aku dapat e-mail dari dia, hatiku sangat senang sekali, banyak yang ia ceritakan padaku. Hijab bokep Ku pandang lebih jeli lagi, dan seperti dugaanku ini adalah kamar John dan Agnes.Tak habis pikir dengan keadaan begini, kulihat Agnes dengan posisi terlentang, tangannya terikat ke atas di ujung ranjang, sedangkan kakinya terbuka lebar diikat di sudut ranjang. Wajahnya terlihat tua, mungkin sudah umur 40an, agak ganteng pengaruh keturunan Eropa, sedikit brewokan dengan tubuh yang tinggi besar. Aku pun berjalan keluar kamar, tampak sunyi tidak ada tampak aktivitas manusia. Ketika masuk aku melihat isi rumahnya, sangat mewah, kamar khusus untuk tamu saja ada lima, aku disuruh pilih salah satu untuk tidur malam nanti, kamar tamu saja lengkap fasilitas dalamnya, belum lagi kamar yang lain.Agnes juga memperlihatkan aku kamar Chelsea yang luas dengan penuh boneka, seperti kamar anak raja yang ada di cerita dongeng. “Suamiku tidak bisa berbahasa kita, sehari-hari kami bicara bahasa Inggris…” kata Agnes mengajakku bicara agar tidak bosan