Namun apa yang terjadi? Bokep hijab indo “Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. “Ah, betapa manisnya wajah istriku ketika sedang kegirangan… kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?” sesal hatiku.******Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Rumah ini berantakan karena memang Ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. “Lho, kok bilang gitu…?” selaku. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku. Senyum bahagia.“Abi…!” bisiknya pelan dan girang. Sayur sop rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin tak ketulungan.“Ummi… Ummi, kapan kamu dapat memasak dengan benar? Subhanallah … Alhamdulillah…********Bi…, siang nanti antar Ummi ngaji ya…?” pinta isteriku. Aku benar-benar merasa menjadi suami terzalim!“Maryam…!” panggilku, ketika tubuh berabaya gelap itu melintas. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping.
