Sudah dua kali aku bertandang ke rumahnya sekedar untuk ngobrol-ngobrol, tapi pada kali ketiga aku datang bertepatan Ardi sedang keluar rumah, saat itulah kesempatan baik ini ingin dimanfaatkan Wasti.Ceritanya waktu aku menumpang buang air kecil, Wasti menunjukkan kamar mandi yang berada di kamar tidurnya tapi rupanya dia menunggu dengan tidak sabaran lagi. Setelah berunding denganku akhirnya kuberi jalan bahwa Wasti bersedia tapi hanya selagi suaminya masih belum pulang saja.Syarat ini disetujui Oom Rony dan begitulah Wasti langsung menghilang dari Panti Pijat tanpa ada yang tahu karena sebenarnya dia sedang bersembunyi di rumah yang disewakan Oom Rony untuknya.Akan tetapi sekalipun suaminya sudah ada, hubungan Oom Rony dengan Wasti tetap berlanjut yaitu Oom Rony secara rutin memanggil Wasti dengan alasan minta dipijati. Bokep hijab indo Sini Mas bikinin buat kamu.”
Tanpa menunggu jawabannya aku langsung menunduk dan menyosorkan mulutku di celah itu. Ardi pun mengangguk dan mengambil alih tugas itu, “Udah tinggal aja Was biar Mas yang ngurus. Sini Mas bikinin buat kamu.”
Tanpa menunggu jawabannya aku langsung menunduk dan menyosorkan mulutku di celah itu. “Hhrrh hghh.. jangan digigit keras-keras.. “Gini Was, kamu kan ngerti kalau Bapak susah mau ‘ngiseng’ begini di luaran.
