Tanpa melepaskan kedua belah kakiku, bahkan dengan gemas ia mementangkan kedua belah pahaku lebar-lebar. Hangat dan sedikit gatal menggelitik.Bagian bawah tubuhku itu terasa benar-benar banjir, basah kuyub. Bokep rusia “Jangan berpura-pura Winda sayang, aku membutuhkannya dan kau membutuhkan nilai bukan, kau akan kululuskan asalkan mau melayani aku!”, sahut lelaki itu sambil berusaha menciumi bibirku.Serentak Bulu kudukku berdiri. “Masuk…!”, Sebuah suara yang amat ditakutinya menyilakannya masuk. Ia terus berusaha menekankan miliknya ke dalam milikku yang memang sudah sangat basah. Rupanya dia belum puas dengan pelayanan habis-habisanku barusan. Aku sedikit ngeri. Seseorang membuka pintu mobil itu, wajah yang sangat aku benci muncul dari balik pintu Mitsubishi Galant keluaran tahun terakhir itu. “Pak…, aku tak tahan lagi…!”, aku memelas sambil menggigit bibir. Rupanya dia belum puas dengan pelayanan habis-habisanku barusan. “Aku tidak bisa janji!”, sahutku seenaknya sambil bangkit berdiri dan keluar dari kamar mencari kamar mandi. Aku pun dengan malas bangkit dan mengumpulkan pakaiannya yang berserakan di lantai. “Makanya, aku takut nanti di raport merah, mata kuliah dia kan penting!, tauk nih, bentar ya aku masuk dulu!”. “Gimana sudah siap?”, tanya pak Hr mengejutkan aku dari lamunannya.
