Ceritanya kurang lebih sama denganku. Bokep Hijab Tetapi, bagaimana dengan Fariz? Jujur saja aku bingung. Kubaca terlebih dahulu profilnya. Ibu tidak marah. Jadi, kubiarkan saja celotehan anggota keluarga lain principle kuanggap angin lalu. Namun entah mengapa hatiku terasa hampa dan aku merasakan hambar. Kubaca terlebih dahulu profilnya. Pembaca yang bijaksana, tolong bantu aku memberikan saran apa yang harus aku lakukan saat ini. Berjanji untuk kopi darat di sebuah coffeehouse john bertukar informasi soal lokasi-lokasi yang menawarkan tantangan. Suara hati sebelah mana yang harus kuikuti kali ini? Menjalani selama setahun pernikahan kami belum juga dikaruniai anak. “Bu, hari ini boleh ya aku menginap di rumah ibu, ” kataku di telepon pagi itu. Jadi, kubiarkan saja celotehan anggota keluarga lain principle kuanggap angin lalu. Sudah tersaji secangkir orange teas hangat lengkap dengan softcake kesukaanku. Tetapi, bagaimana dengan Fariz? Kuawali pertemuanku dengan ibu, memeluknya erat john tak kulepaskan. Nyata saja ibu langsung curiga john bertanya, “memangnya ada apa kamu kok ingin pulang ke rumah. Alhasil, aku memang hanya bisa bertemu dengan suamiku di rumah pada malam hari. Tetapi entah mengapa aku justru semakin memeluk erat dirinya.
