“Kenapa? Bokep Hijab Tanganku mulai membuka resletingnya dan ku keluarkan penis dia yang terbilang besar itu. Donny pun segera menjatuhkan tubuhku di kasur yang sudah disiapkan cowok cowok lain di ruang tamu. Mau ngentot ga sih loe?” tanyaku sudah tidak sabar. Aku yang sudah sangat terangsang mulai memijit mijit penis Rei dari luar celananya. Kita ntar mo ngadain pesta nih. Akupun berjalan ke arah kamar mandi untuk merapikan diri. “Siapa aja sih?” kejarku. Ntar yang lain kan iri” katanya mengejek. “Hmm, boleh juga pantat loe”
Ketika aku mendegar bahwa itu bukan suara Rei aku pun kaget dan segera menepis tangan itu. Setelah membayar, aku pun segera mengemudikan mobilku ke tempat Rei. Aku yang sudah biasa dengan itu cuma mendesah desah kecil. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku pun meneruskan mengaduk salad ketika dia menurunkan g-stringku sampai ke lantai. Aku tidak peduli itu cowok apa, yang penting dia punya barang yang bisa memuasin aku. Ketika aku bangun, aku baru merasakan panasnya anusku dan sakitnya memekku. Rei hanya diam ketika dia melihat tubuhku yang setengah telanjang. Aku merasa memekku mulai gatal, dan aku tersadar kalo Donny telah mencampurkan obat perangsang ke dalam
