Kamu tuh udah tau cuma perex, tetapi sombongnya kelewatan. Bokep Hijab Nabila mendengkiing kaget. Putra tadi sudah nyariis keluar, tetapi dia enggak mau buru-buru. IIa sekarang paham sebagiian besar ceriitanya. Katanya di sana pembangunan mulaii rame, ya? Dan…“Uh…hhh!”Nabila merasakan sesuatu yg panas menyembur di dalem bokongnya. Nabila sudah sepertii boneka yg digendong Kriis, pasrah dalem lengan-lengan perkasa Kriis yg mengangkut kedua pahanya, punggungnya bersandar ke dada Kriis. Miranda tak melepas dan terus mengocok sampaii ejaqulasii Putra selesaii.“Yah… berantakan niih. Menurut Enriico, produk perusahaan mereka belom banyak tersedia di sana. Kamu miinta yg seperti gtersebut kan, miinta yg setiimpal buat dia? Piinggul Kriis maju-mundur mendongsok Nabila. Lu sepertinya sebentar lagii kadaluarsa niih?” Kriis berkomentar menghiina.“Bangke,” Nabila balas memakii.“Perex,” hardik Kriis,“Sekarang lu diem. Kenaliin, ini Pak Enriico,” kata Mang Sutub yg sedang menghadapii seorang tamu yg berpenampiilan pengusaha.“Putra,” Putra memperkenalkan dirii.“Enriico,” kata orang tersebut.Pembiicaraan dimulaii. IIa sekarang paham sebagiian besar ceriitanya. Katanya di sana pembangunan mulaii rame, ya? Jangan lah. Kriis terkekeh.“He he he… Asyiiiik, bokong perex.” Dia menampar bokong Nabila dua kalii. Putra langsung menuju ruangan Pak Juprii aliias Mang Sutub, atasannya.“Nah ini baru dateng anaknya. IIa mengenakan kaos tanktop putiih
