Aku bertanya. Bokep rusia Ponsel saya, dan telepon rumah aku diputus.”
“Pokoknya bisa aku berhubungan dengan kamu?” Aku bertanya. “Jangan berhenti, jangan berhenti omm! “Kamu dari mana?”
“Aslinya dari Jepara om”, katanya sambil melepas jaketnya. “Bungkus terakhir, ntar saya berhenti om.”
Yanti meraih tasnya, meraba-raba di dalamnya, mengeluarkan sebungkus rokok dan korek api. Kuusap payudara yang terjumbai, dan menyelipkan tanganku ke putingnya. Tunjukin duit, mereka sendiri yang nawarin. “Lotion kulit alami buatan badan manusia, ya?” kataku sambil menyeringai. Ohhhhh …”
Kurasa vagina licinnya mulai kejang dan berdenyut di penisku. “Ga masalah.” Kujangkau kotak, kuambil sebotol pil, buka, dan telan satu “Vitamin V” biru kedalam mulutku. “Hanya jika kamu janji berhenti teriak,” kataku. Kemudian Yanti tahu apa yang telah elu lakukan ama Yanti, dan Yanti tinggalkan toko. Kamu manusia rendah bangsaaat! “Anjiiing! Bisa kurasakan ‘jus tempik’nya mulai berkurang dan menetes ke bawah kantung bola. Aku menemukan tempat parkir di barisan tengah, dan matikan mesin. “Aduh, kita bikin kacau.”
Dia benar. “Ya?” aku bilang, waktu aku turunkan kaca jendela. Kujepit lengan kirinya di bawah kaki kananku, dan taruh tangan kananku menjepit mulutnya.
