Tiba-tiba bel rumahku berdering. Bokep jepang Kami tidak berhenti mengobrol tentang segalanya. Tiba-tiba aku kehilangan bayangannya. Hari itu hari valentine, di mana biasanya insan memadu cinta, menyingkirkan duka dan dendam. Arry seorang student yang jauh dari keluarga sedangkan aku sedang dalam usaha menjauhkan diri dari keluarga. Akhirnya ketika ada kesempatan akupun keluar ke teras dan melihat ada Arry di sana. Dia dengan tubuhnya yang tinggi berada di antara orang yang memadukan suaranya. Dia lugas, jujur, konyol, bawel, dan tidak tahu malu. Dia dengan tubuhnya yang tinggi berada di antara orang yang memadukan suaranya. Perayaan pun dimulai dan tiba tiba aku disadarkan oleh sebuah paduan suara merdu yang diiringi piano. Demikian denganku, setiap tarikan napasnya bisa kurasakan, setiap nada yang dia nyanyikan pun ikut kunyanyikan. Dia berbisik,
“Na, minta sun donk,”
suatu permintaan yang tidak menbutuhkan jawaban tetapi tindakan. Selesai perayaan, di saat aku mengambil minum dia pun mendekati aku.“Hi, anak baru yah? Kami saling bertukar pandang dan senyum. Baru datang ke Jerman?”
Aku hanya menjawab dengan senyum simpul. Sambil duduk di lantai, dia meletakkan kepalanya di pangkuanku.Ketika film setengah berjalan, Arry mencoba untuk menyentuh tubuhku lebih.
