Ayu sendiri sudah beberapa kali nyampe sampe memeknya mengejang-ngejang keenakan. Ayu heran melihay banyaknya kaca sekeliling ruang dan dilangit2.“Buat apa kaca sebanyak ini om”. Bokep Hijab “Om Ayu dah mau nyampe lagi om, aduh om, enak banget”, erangnya. Bibirnya yang tak bisa menutup karena menahan kenikmatan itu pun kulumat, dan ayu membalasnya dengan lumatan juga. Yang menarik perhatainku, Ayu punya kumis tipis diatas bibirnya yang mengundang untuk dikecup. Aku menggandeng Ayu naik ke lantai 2. Gak lama kemudian petugas menagih biaya kamar, aku membereskannya. “Om turun lagi yuk, Ayu pengen dipeluk om”. Jariku kembali menelusuri toketnya, kuelus2 dengan lembut. Aku makin getol, jari-jariku kini bukan hanya mengelus memeknya tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, tanktop dan branya dah kulepas sehingga aku dapat melihat jelas toketnya dengan pentil yang sudah mengeras. “Gak takut ma aku”. “Wah ngisi bensinnya banyak banget Yu”. wah asik juga nih, banyk yg bisa dilihat,
“Tapi mreka datengnya bawa pasangan lo om”. “Gede sih om, tapi gak segede penis om, tapi nikmat banget deh”, jawabnya sambil menguap.Tak lama kemudian ayu kembali terlelap. Ayu bole kok kapan aja mo nginep disini”.