burungku semakin mengeras. Bokep indo Dari Ami, menanyakan dimana aku berada. Nafasnya hangat menerpa wajahku. Kalau dituruti nafsuku, pasti setiap hari aku minta jatah dari Naya. Ami kelihatan kaget.“Eh? Tidak heran meskipun sudah lebih setahun kami menikah, sampai saat ini kami belum punya anak. Ami kelihatan kaget.“Eh? Ami terus mengulum dan menyedot kemaluanku, sehinggamenimbulkan rasa ngilu yang amat sangat. Enaknya tidak terlukiskan. Fita duduk bersimpuh di ranjang.“Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fita. Kuperah kedua susunya seperti memerah susu sapi, sehingga Fita merintih-rintih.“Ahh.. Hehehe..Esoknya saat jam istirahat kantor, aku makan siang di Citraland Mall. kita juga hampir sampe nih..”Aku heran. Gairahku perlahan-lahan bangkit kembali. Sampai kurasakan alat kelaminku berdenyut-denyut, siap untuk memuntahkan sperma.“Mi.. Fita langsung melucuti pakaian atasku, sementara Ami melucuti pakaianku bagian bawah, sampai akhirnya aku benar-benar telanjang. Fita namanya. Ami mengeluarkan jeritan-jeritan kecil, sampai akhirnya berteriak saat mencapai puncak kenikmatannya, berbeda denganku yang lebih kuat setelah sebelumnya mencapai orgasme.Kucabut batang kemaluanku dari vagina Ami, dan langsung kuraih tubuh Fita.
