Lidahku semakin liar bermain. Kuludahi anusnya dan kuusap keras bagian anus Mbak Titis. Bokep rusia Sesekali aku mendesah sambil menyebut Ibu Titis. Tidak lama di situ aku berniat untuk langsung menyerbu tetek Mbak Titis. Tanpa ba bi bu, penisku langsung berdiri. Kuusap perlahan punggungnya sambil terus memainkan bibirku. Terasa hangat di dalam muluntuku. Siapa tau Mbak Titis minta ditemenin. “Mbak… Sshh… Sshh… Mau kkeluar Mbak…”, kataku setengah mendesis. Abis di kantor lagi sepi. Gimana ga banyak coba… Kulihat Mbak Titis masih tetap mengulum penisku dan menghisap semua mani yang ku keluarkan. “AHHH… DIMAAASSSSHHHHH”, teriaknya memenuhi ruangan dapur. Dia adalah istri bosku. “Ibu cantik”, jawabku pendek. Sodokanku di vaginanya kupercepat sementara remasanku semakin kuat di teteknya. Setelah hari itu, selama empat hari aku nemenin Mbak Titis tiap malam. Tinggi kira-kira 170cm, berat 50kg. Ibu Titis menggeser tubuhnya dan sekarang sudah berada tepat di depanku dalam posisi jongkok dengan tangannya tidak lepas dari penisku. Tubuh Mbak Titis bergetar menerima sapuan hidungku. Aku ambil cuti kuliah untuk bekerja di sebuah radio swasta yang baru berdiri.
