“Kaosnya udah dibungkus Dik..?”
“Eh.., udah Mbak.., kirain nggak beneran..”, jawabku menangkap isyaratnya. Bokep hijab indo Kini Lina yang melepaskan ciumannya terlebih dahulu, matanya terbalik memutih lalu kepalanya mendongak penuh. Sengaja mataku agak kusipitkan agar tak terlihat terlalu terpesona akan keindahan tubuhnya, dan yang tak kalah indah adalah momen saat celana dalam hitamnya diturunkan. “Ada yang lain lagi yang kau pikirkan..?”, tanyaku agak bergetar. Dengan cepat kusambut leher jenjangnya, putih dan harum. Kuraih tangan Lina, kurangkulkan ke leherku. Saat usia TK, aku pernah memergoki kedua orang tuaku ‘menunaikan tugas’ rumah tangga, karena tempat tidurku hanya terpisah oleh kain gorden dengan kedua orang tuaku. “Kalau cape tiduran aja Lin..”
“Kamu aja Nov, tanggung udah jam tiga, jam lima aku pulang kok..”
Aku tersenyum, sekarang aku melangkah ke arah tempat tidur, “Ya udah, aku aja yang selonjorin kaki, sory ya aku duduk di tempat tidur”. Lina mencengkram kepalaku dengan kuat, sesekali kusedot-sedot lalu jilat, ambil nafas. Kali ini capt. Saat setengah masuk, Lina berhenti bergerak, matanya semakin sendu, tatapannya jauh masuk ke alam mayaku.