Gadisku Mengajakku Main Tiga-sama Dengan Teman Mesumnya Di Ruang Kelas

Kedua lutut di pinggir ranjang, kedua siku menopang, dan kepala dan bahuku merunduk ke bawah, bagaikan rusa betina yg sedang minum air yg segar dengan rakusnya. Rasanya asin gurih, penis itu terasa lembut kenyal di mulutku. Bokep Hijab Kak Edo menyendok telur setengah matang yg hangat itu lalu mengucurkannya, persis di atas kelentitku. Aku mens semalam, dan sekarang semuanya jadi kotor. Terasa enak ketika lidahku menyapu di sepanjang batang yg indah ini. Menatap matanya, lelaki yg telah mendapatkan seluruh hati dan tubuhku.“Tuan kan hanya liburan. Kamu masih ingin?” Aku menggeleng.Kak Edo mendadak nampak khawatir.“Kenapa?”
“Saya… semalam saya datang bulan.”
“Oh… mens ya?” Aku mengangguk.Kak Edo tersenyum,“Kalau begitu, kita berpelukan saja seharian ini.” Aku tdk tahu harus berkata apa.Untuk sementara, hari- hari ini adalah hari bahagiaku. Aku tersenyum, menyambutnya di hari yg baru.“Met pagi, tuan…”
“Met pagi…”
“Sarapan?”
“Ehm… ada kamu kan?”
“Kok ada saya?”
“Iya, saya mau sarapan kamu”
“Hihihi…. Kak Edo wajahnya nampak sangat serius.“Aku cinta padamu…”“Kak Edo… kita baru berkenalan. Rangsangannya luar biasa. Kak Edo membuka matanya. Aku merasa seperti kena setrum, tdk bisa menahan erangan nikmat.Aku membenamkan wajahku di permukaan ranjang yg basah.