Digigitnya karet celana dalamku, secara refleks aku merapatkan kaki dan mengangkat punggungku agar ia mudah melepaskannya. Rasanya mantap juga, tapi tali bra yang kukenakan terasa menyakitkan sedikit. Bokep Hijab Eh, omong-omong, Mbak kantornya di lantai berapa?”. “Puput, mau istirahat dulu?”. Nah, aku lega bahwa ternyata dispenser itu bekerja. Nanti aku jadi ingin mijit bagian yang lain!”. Kalau Mas?”.“Saya di lantai delapan, di PT (perusahaannya).”
”Oh, wajarlah kalau kita nggak pernah ketemu”. “Paling-paling pergi sama teman-teman main badminton atau basket”. Kali ini, kenikmatan itu mengantarkanku ke alam tak sadar untuk beberapa saat.Cukup lama aku tertelungkup di meja itu, terengah-engah, dibanjiri keringat, lemas sekali seperti setengah pingsan. Dengan sisa tenagaku aku mencoba berdiri dan merapikan kemejaku yang telah kusut tak karuan karena habis bersetubuh tanpa melepaskan pakaian. Ia duduk di meja kerja, sementara aku duduk di kursi kerjaku yang tadi.“Wah, panas sekali di sini.., AC-nya kurang bagus yah?” Katanya sambil menggulung lengan bajunya ke atas, dan membuka satu lagi kancing baju di dadanya. “Aahh.. Lalu berjalan menuju tempat parkir mobil kami di lantai lima. pikirku kegirangan. Aku hanya terengah-engah memandangi langit-langit dalam keadaan terangsang sekali. Aku mencoba mengatur nafas.., tapi sia-sia.., kenikmatan ini