Aku dan istriku benar-benar dibuat surprise dan tdk terbayangkan sebelumnya, orang-orang yg ada di rumah itu begitu hormat kepada keluarga Pak Sun dan yg lebih mengherankan lagi, rumahnya begitu besar dikelilingi tanaman buah-buahan dan ada pendoponya yg luas serta di salah satu sisinya ada seperangkat Gamelan Jawa. Hijab bokep “Maas…, ayoo…, Maas…, aduuh…, ooh…, Akuu…, jga…, ayoo…, sekaraang…, aakkrr…, ooh…, Maas”, dan kulepas air maniku semuanya ke dalam memeknya sambil kutekan k0ntolku kuat-kuat dan Bu Sun pun mendekapku dgn sekuat tenaganya.Aku terkapar di atas badan Bu Sun dgn nafas ngos-ngosan demikian jg kudengar bunyi nafasnya yg sangat cepat seraya menciumi wajahku.Setelah nafas kami mulai mereda, lalu kukatakan,“Mbaak…, aku cabut ya punyaku..”, dan sebelum aku menghabiskan perkataanku, dicengkeramnya punggungku dgn kedua tangannya seraya mengatakan,
“Jangaan…, duluu…, Maas…, Aku masih ingin…, punyamu tetap ada di dalam..”, dan setelah diam sebentar lalu katanya lagi,“Maas………, Aku sudah lama…, nggak begini.., Bapak sudah nggak mau lagi.., padahal aku masih kepingin..”.Setelah kejadian tersebut, kami masih sesekali melakukannya yaitu ketika Bu Sun datang ke Jakarta dgn alasan kangen dgn anak perempuannya yg kawin dgn anakku.