Karena aku sadar penetrasi itu akan sangat sakit karena ukuran penisku lebih besar dari punya Mas Arif yang biasa masuk.Sambil mencium dan merang-sang pepek Mbak Nida, tangan kananku mulai melepas celana panjangku dan kolorku, lalu melem-parkannya ke lantai. Sesaat setelah orgasme Mbak Nida yang kelima akupun ejakulasi. Bokep Hijab Beberapa kali pula aku amati Mas Arif meremas payudara Mbak Nida.Lama aku menunggu, hingga akhirnya yang aku harapkan terjadi juga. “Hmmm…baiklah, tak coba dulu, jam berapa ya ke sana ?”
“Sekitar jam kerja saja baiknya, jam 07.00 pagi saja” kataku me-nyarankan.Mas Arif hanya mengangguk tersenyum, lalu permisi seraya tak lupa berterima kasih kepadaku. Akupun cepat-cepat membuka pintu“Wah..sedang tidur ya, kalau gitu nanti saja” Mas Arif tiba-tiba permisi. “Hmmm…baiklah, tak coba dulu, jam berapa ya ke sana ?”
“Sekitar jam kerja saja baiknya, jam 07.00 pagi saja” kataku me-nyarankan.Mas Arif hanya mengangguk tersenyum, lalu permisi seraya tak lupa berterima kasih kepadaku. Keluar ! Dengan cemas aku menantikan reaksinya.Menit demi menit berlalu hingga sudah 15 menit kulihat Mbak Nida masih tetap menonton. Dalam hatiku aku merasakan senang, gembira, tapi juga sedih.