Amelia, nama sahabatku itu, waktu itu bekerja sebagai asisten apoteker di kota Cikampek. Kami biasa menonton berdua kalau Lia pulang sore. Hijab bokep Lia sendiri terangsang dengan gerakanku, memelukku erat-erat sambil keras menggoyangkan pantatnya memutar.Dalam 20 menit kemudian, 2 kali lagi ia mengalami orgasme. Spontan, kalau ia terdengar mengeluh sedikit, aku mengelus-elus kepalanya.Setelah beberapa saat, tiba-tiba saja, aku sudah menciumi pipinya. Waktu itu aku sendiri sudah selesai kuliah dan mulai mencari pekerjaan di ibukota. Betul, ketika aku baru tiga kali memompa, spermaku keluar. Jadinya kami berdua berbulan madu di kamarnya sepanjang hari. Rasanya oouw, ketika kepala penisku mulai masuk. Ia sudah tergeletak begitu saja telanjang bulat. Kugosok-gosok perlahan permukaan clitorisnya. Aku mengelus payudaranya sambil sekali-kali memijit bundaran di bawah ujung putingnya. Hanya, selama itu aku hanya berani membayangkan, karena aku menghormatinya sebagai rekan akrab. Wah, lebat betul. Penisku langsung berdiri menegang melihat itu semua dan mengantisipasi “tugas lanjutannya”. Jadi orang pasti tidak mengira kalau kami sedang pacaran. Lalu tanpa basa-basi di kulum penisku. CD-ku langsung dipelorotnya ke bawah. Amelia ini tinggi badannya lumayan, ada 5 cm di atas tinggi badanku.
