Mula-mula dicium-ciumnya paha mulus Ivana disertai sedikit jilatan, kemudian mulutnya terus merambat ke kemaluan gadis itu. Bokep Hijab “Gini Non, sebenernya Bapak cuma mau ngomongin tentang bapak Non, Pak Heryawan” katanya dengan wajah serius. Untung itu tugas terakhir baginya, kalau tidak mungkin dia sudah pingsan kehabisan tenaga.Ivana pulang dengan langkah gontai, rasa nyeri masih terasa pada selangkangannya. Rangsangan demi rangsangan yang diterima tubuhnya membuat gadis itu bagaikan berada dalam perahu hati nurani yang sudah hampir karam dihempas gelombang nafsu birahi. “Ngga apa-apa kok Pak, lain kali hati-hati aja yah !” kata gadis itu dengan senyumnya yang lembut. Lidah pria itu mengaduk-aduk mulutnya, Ivana pun secara refleks menggerakkan lidahnya sehingga tanpa terasa dia malah hanyut melayani permainan lidah Pak Mamad, ini juga dikarenakan sodokan-sodokan Pak Kahar yang menimbulkan rasa nikmat yang tidak bisa disangkalnya. Imron naik ke ranjang setelah Pak Mamad menyudahi ciumannya, lututnya bertumpu di sebelah kanan dan kiri leher gadis itu, maka penisnya mengacung di depan wajahnya. “Bening banget nih si Non ini, duh saya jadi kesengsem berat” kata Pak Kahar.Mereka semakin mendekati Ivana sehingga jantungnya makin berdebar-debar, belum lagi melihat kemaluan mereka yang telah mengacung tegak itu.
