“Iya Tante, ada pelajaran bebas” jawabku berbohong. “Lanjutan pelajaranku kemarin.Dan yang terakhir buah dada. Bokep Hijab Dan sayalah yang beruntung” “Tante juga beruntung punya kamu” Kamipun berpelukan erat. Hari berikutnya aku “harus” tegang lagi. Entah apa yang dirasakan oleh Tante.sekarang….sedaaaaaaaaaap. “Idiiiiiiiiiiiiih, Toooo, enak sekali”Nyaman, sudah didalam seluruhnya.Pinggul Tante mulai berputar. Bulat, di tengah ada bulatan kecil warna coklat, dan di tengah-tengah bulatan ada ujungnya yang menonjol keluar. Sebelum aku berreaksi atas aksinya itu, Tante sudah beranjak ke belakang meninggalkanku.Aku jadi penasaran. Dia memberi alamat adik misannya yang telah sukses dan tinggal di bilangan Tebet, Jakarta. Aku merasa kehilangan sesuatu. Gila! “Jangan.sampai…lepasss” Rupanya gerakan robohku terlalu cepat, sehingga kelaminku sedikit tercabut. Aman. Tapi Tante ini..Tante memandangku, tersenyum, seperti biasa : manis. Paha dan kaki bersih. Aku bersorak.Ingat ke rumah, ingat malam ini Tante menjadi milikku. Wanita bule berrambut coklat berbaring terlentang di tempat tidur. Dan….aku masuk lagi.Aku menarik dan mendorong. Kelaminku diremas-remas. Buah dada itu belum sempat aku nikmati. Pahaku mendesak di antara pahanya. Boleh dikatakan aku ini orangnya ?kuper?. Mungkin juga. Bukan sombong, aku juga termasuk murid yang pintar.Aku memang serius kalau belajar, kegemaranku membaca menunjang pengetahuanku.
