“Eks-ku belum pindah keluar dari sini… dia bisa mencak-mencak kalau mencium parfummu.”
“Hah!” aku serasa baru ditampar, mungkin balasan tamparanku tadi di kamar ganti. Bokep hijab indo Otakku saat itu tidak dapat berpikir dengan logis. Aku menduga dia memang sengaja mendekatkan begitu supaya aku tidak tahan. Aku sudah melirik satu gaun malam warna hitam yang aku suka, tapi belum kubeli sampai sekarang karena lumayan mahal. “Hmm, okay deh. Enggak ada yang liat aku masuk.” Dia menyeringai, lalu berbisik tak kalah pelannya. “Whoops…” pikirku. Well… berbeda dengan yang namanya rakus, loh. Hmm, tapi kok masih single ya? Aku Kelvin. Tangan Kelvin mencoba melorotkan celana dalamku, tapi aku tahan, “Stop di sini… pleaasse, aku enggak bisa melanjutkan…” aku masih mencegahnya dengan cara menempatkan tangan kiri di celanaku dan tangan kanan mendorong jauh bahunya. Makanan yang enak-enak dia sumpitkan ke piringku, sisanya dia habiskan. Dia kuat makan dan minum. Lalu aku berkata lunak sedikit memelas,
“Kelvin, aku serius, tolong jangan dilanjutkan.. Matanya langsung menangkapku. “Lebih baik jangan.” Aku menunduk mengenakan pakaianku kembali. Nah, di sinilah aku ketemu lagi dengan Kelvin. Ini pertanda kira-kira nafsu seks-nya juga besar dalam kamusku.Sepanjang makan siang, tidak sekalipun dia menyinggung soal
