Setelah mengantarnya, aku keluar untuk memastikan situasi di luar tidak sedang ramai. Bokep jilbab “udah, daripada keburu keluar… cepet masuk,” kataku. Aku mengambilkan air minum untuk Sumi sambil menawarkan menggosoknya dengan minyak gosok yang aku punya. massssh… gede banget kontolmu.. Tak berapa lama kemudian aku lihat Sumi beranjak menuju ponten umum. Tidak main lagi, karena takut Sumi ditunggu Bik Sari yang pastinya bersiap pulang karena hari sudah menjelang siang. Masak sih?” tanyaku. Kentang nih, pikirku…. Segera saja wajahku mendekat ke wajahnya dan mencium bibirnya. “massh.. sambil berbisik.. Pada saat yg sama, kontolku udah berdenyut-denyut pula. Dia mau saja. gak kuat lagi mashhhh….mmmaaaashhhhhh….. “emmmhhh….” Aku terkejut dan bertanya, “kenapa Sum? hehehe….Lalu kami bersih2 diri di kamar mandi, hanya saling gosok saat menyabuni. Dia mau saja. uuuughhh… ssshhh…” “enakh ya Sum…. Begitu ketemu, segera kupijit2 lembut butiran kenyal itu.. Tiba-tiba Sumi mengagetkan aku… “hayo.. gak kuat lagi mashhhh….mmmaaaashhhhhh….. Dan mulailah ritual pijit memijit, walau sebenarnya cuma mengelus dan mengusap… hehehehe… Karena kuatir Bik Sari curiga dengan kepergian Sumi, aku bertanya, “kamu tadi pamit ke mana sama bik Sari?” Sumi menjawab, “aku pamit pulang.” “o, ya sudah.
