Rugi kan. Bokep rusia Apa-apa sih kamu ini?! Gue kasih elu obat penghilang pusing.”Temanku itu memberikanku tablet yang berwarna putih. Sekarang elu boleh berteriak-teriak sepuasnya, tidak ada lagi orang yang bakalan menolong elu. Dari segi materi, memang aku tidak memiliki masalah, begitu pula dari segi fisikku. Maafin Rio ya. Tapi bukan begini caranya!”“Heh, yang gue butuhin cuman tubuh molek elu, tidak mau yang lain. Ingin rasanya aku langsung mandi. Aku sudah tidak ingat lagi apakah Rio dan ayahnya masih mengagahiku atau tidak setelah itu. Ayah tiriku semakin ganas menyodok-nyodokkan kemaluannya ke dalam kewanitaanku. Auum!” Rio langsung melahap buah dadaku yang ranum itu. Kemudian ia naik ke atas tempat tidur. Tapi, “Plak!” Ia menampar pipiku dengan keras, membuat mataku berkunang-kunang. Kemudian dengan sekali sentakan kasar, ia menarik lepas tali BH-ku, sehingga tubuh bagian atasku terbuka lebar, siap untuk dijelajahi. Sekarang elu boleh berteriak-teriak sepuasnya, tidak ada lagi orang yang bakalan menolong elu.
