Mama enggak bakalan bangun. Bokep india Sebulan berlalu. Sebelum spermanya sempat mencelat dari lobang kencingnya, Willy menyempatkan menyabut kontolnya yang gemuk dan panjang itu dari vagina Mimi. Dan selama rentang waktu itu, aku jadi pengamat selangkangan Willy jadinya. Di pekerjaanpun ia tetap paten. Aku segera mengalihkan tatapanku dari tubuh Mamaku yang mengangkang itu. “Gila! Dari kecil selalu hidup bergelimang harta, dari penghasilan Mamaku, membuat kehidupan glamour sangat melekat pada diri kami. Aku dan Toni pernah bawa perek ke rumah. Kukocok sekuat tenaga. Saat menatap ke arah sana aku kembali kaget. Saat mataku melirik ke arah dalam lemari es, mencari minuman, kusempatkan untuk melirik sekali lagi ke arah batang kontol Willy. Banyak banget. Haus. Entah kenapa. Bisa berabe nih. Adikku yang paling kecil, Toni. Dari banyak cowok, si Willy yang paling sering dibawa Mama ke rumah. Setelah mendpatkan minuman dingin, aku segera meninggalkan dapur. “Gila! Ngapain juga ngeliat saudara kandung sendiri ngentot. Juga kuliah di fakultas ekonomi satu kampus denganku. Juga kuliah di fakultas ekonomi satu kampus denganku. Bibir bawahnya digigit-gigitnya dengan giginya. “memang lo enggak bisa liat, gue lagi ngapain,” jawabku cuek. Biasalah, ngabis-ngabisin duit Mama. Tapi males ah.
