Tapi akhirnya, dengan memejamkan mata, kugerakkan pinggulku, maju dan mundur. Link bokep Kurasakan jemarinya menyisiri rambutku. Kami saling terpaku beberapa saat, sebelum akhirnya ia berkata, lebih mirip desis gusar,
“Kamu hanya mau diam begitu?”
“Sial,” makiku. Aku tahu.”
“Aku sedikit kasar. Aku tak perduli. Jemarinya lalu mengelus batang kemaluanku. Tapi kerutan di alisnya menghilang, saat lengannya terulur ke arahku. Secara otomatis lenganku terangkat dan memeluknya. Sedetik setelah kutarik, saripatiku keluar, menyembur ke atas bulu-bulu kemaluannya. “Jangan ! Lalu secara tiba-tiba kekakuannya berubah menjadi sebuah senyuman tipis. Yang kurasakan selanjutnya adalah birahi yang memuncak. “rumahmu di mana?”
“Terus saja sampai ke simpang Semangka.”
“Baiklah.” Itu saja. “Kamu mau mengantarku pulang sekarang?” Dua puluh menit kemudian kami sudah dalam perjalanan. Itu yang kurasakan saat menatap wajahnya. Aku pasti membuatmu sakit.”
“Tak apa-apa juga. Sampai akhirnya aku merusak suasana dengan pertanyaanku.“Stop!” serunya, membuyarkan lamunanku. Ia tertawa lagi. Aku tak bermaksud membuatmu tersinggung.”
Ia menatapku. Kurasakan jemari tangannya yang lain meraih tanganku. Katanya, “Aku masih ingin dibelai dan dikecup.” Aku tersenyum dan mengangguk. Alisnya berkerut, bibirnya setengah terbuka, seolah hendak mengatakan sesuatu.
