Gua ga bakal perkosa anak lo.”Saya merasa sedikit lega mendengar perkataan itu, hingga si Hitam melanjutkan perkataannya, “Iya, kita gak perkosa memeknya, tapi siapa yang tahan liat pantat semontok itu!” kata si Hitam, sambil menepuk pantat Dian. Bokep hijab indo Si Hitam dan si Kumis berganti2an memukuli pantat Dian, mungkin lebih dari puluhan kali, sementara si Botak meraba2 payudara Dian yang masih tertutup bra.“Bos, teteknya kurang seru nih, tepos banget. Saya gak mau anak saya nikah sama preman bangs*t kayak lo orang!”Si hitam pun marah seketika. Pokoknya bayar hari ini juga, atau toko lo gua obrak-abrik!”“Jangan, Bos, jangan sekarang, saya janji saya bakal bayar. Itu sumber penghasilan saya satu2nya.”Beberapa saat setalah mengucapkan kata2 itu, saya hening. “Jangan bergerak lo, masih bagus kita gak perkosa! Apa saja Bos, yang penting jangan rusak toko saya. Dipanggil gak pernah bales, malah judes. Ia membalikkan meja makan yang berada di depannya.Cepat cariin tuh cewe sekarang juga!” perintah si hitam ke kedua temannya. Terlihat bekas merah di pantatnya yang putih mulus itu.
